Jumat, 27 Januari 2012

Kisah Cinta Yang Mengharukan Dari China

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.


Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.
50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin ….

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak….

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua…..Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.

Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,”Apakah kau menyesal?” Liu selalu menjawab, “Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik”.
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.

Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, “Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

“Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?”
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

sumber: http://unikboss.blogspot.com/2010/10/kisah-cinta-yang-mengharukan-dari-china.html

Tangan Buntung Yang Mengetik

Kejadian ini saya alami saat saya masih kecil. Waktu itu saya kelas 1 SD (kalo tidak salah ingat). Saya punya 3 saudara yang usianya lebih tua (saya anak bungsu saat sebelum adik saya lahir). Karena rumah dinas kami berada tepat di hadapan Rumah Sakit Umum (Ayah seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit tersebut) maka kami biasa bermain-main di areal Rumah Sakit. Kami tinggal di kota kecil di daerah Jawa Tengah.

Saat kami sekeluarga pindah dari Palembang, rumah penduduk belum banyak. Bahkan di kawasan Rumah Sakit itu hanya ada 1 rumah penduduk. Dan Rumah dinas kami dibangun beberapa bulan sebelum kami pindah kesana. Sehingga kami sempat mengungsi ke Rumah Sakit untuk tinggal sementara sampai rumah kami siap digunakan.

Aku dan kakak-kakakku sering bermain petak umpet di areal rumah sakit. Kami biasa bermain dari sore hingga malam sambil menunggu Ayah selesai kunjungan dari kamar pasien. Terkadang kami masuk ke dalam kantor Ayah untuk sekedar ambil minuman di mesin pendingin kantor.

Saat itu aku dan kakakku yang ke-2 merasa haus karena habis bermain kejar-kejaran. Dia mengajakku untuk ke kantor Ayah mengambil minuman dingin. Sebenarnya kantor Ayah terdiri dari beberapa ruangan khusus untuk dokter spesialis, dan di sisi lainnya terdapat ruangan lebih besar untuk menampung beberapa staff administrasi. Di ruangan administrasi terdapat berbagai alat kantor, salah satunya adalah mesin ketik jaman dulu yang suaranya cukup nyaring bila digunakan.

Saat kami akan membuka pintu ruang kerja Ayah, kami mendengar suara mesin ketik yang berbunyi nyaring. Aku memandangi kakakku yang keheranan, "Masa malam-malam gini ada yang kerja sih?" ujarnya. Dia menggandengku untuk mengintip dari jendela yang terbuka kordennya. Sejujurnya kami agak takut saat itu. Aku merasakan tangan kakak gemetar kala menggandengku. Ruangan di dalam sangat gelap dan pintupun tertutup. Mana mungkin ada orang yang mau bekerja di waktu malam tanpa penerangan lampu. Namun suara mesin ketik itu masih terdengar di telinga kami.

Kakak berusaha mengintip dari luar jendela yang terbuka kordennya, akupun mengikuti. Kami agak kesulitan untuk membiasakan mata kami melihat dalam kegelapan. "Darimana ya asal suara itu" ujar kami heran. Karena tak satupun kami lihat ada manusia di antara meja-meja kerja di dalam sana. Kami terus mencari. Sampai akhirnya aku menemukan ada yang ganjil di salah satu mesin ketik dekat dengan lampu menuju ke toilet dalam.

Aku melihat ada sepasang tangan buntung sampai pergelangan sedang sibuk mengetik sesuatu disana. Aku tarik-tarik tangan kakakku seraya berkata "Kak..kak..itu disana...liat..liat kak!" sambil menunjuk kearah tangan tadi. Namun kakakku tidak bisa melihat apa yang aku maksud, "Mana? Mana?" ujarnya kebingungan. Mungkin karena kami terlalu berisik sepotong tangan tadi melayang dengan cepat dan langsung menutup korden yang semula terbuka di jendela tempat kami mengintip. Aku dan kakakku shock dengan kejadian itu. Lalu seketika itu ruangan administrasi menjadi sepi. Kami lari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat itu. Malamnya kami berdua seperti dibayangi tangan buntung yang melayang-layang. Hiiyyy...!!!

source: http://cerita-misteri.reunion.web.id

Dia Telah Pergi

Hi nama saya Bagus.. langsung aja yaa. Ini pengalaman waktu saya masih jaman sekolah...

Sekolah saya jaraknya jauh sama rumah, jadi setiap hari saya harus berangkat sekolah jam 5 pagi buat ngejar bis kota yang lewat jalur sekolah saya yang jarang armada nya. Setiap saya nunggu di pancoran, saya suka bareng sama anak sekolah cewe yang menurut saya sih anak nya manisss banget. Kita sering curi2 pandang gitu deh, tapi saat itu mental saya masih cupu untuk ngajakin kenalan, alhasil saya sama dia cuma bisa saling curi2 pandang.

Sayangnya lagi biarpun nunggu di tempat sama tapi jurusan kita beda. Setelah lewat 1 minggu, setiap saya nunggu bis saya ga pernah liat dia lagi. Saat itu saya cuma berpikir kalau mungkin dia diantar sama ortunya sekarang2 ini. Saya nyesel kenapa saat pas ada kesempatan ketemu, saya ga berani ngajakin kenalan.

Nah 1 Minggu itu pas saya nunggu bis tiba-tiba ada yang negor saya dari arah belakang, pas saya lihat ternyata dia, senengnya minta ampun lagi ntu. Dia nanya apa kabar saya, sekolah dimana selama ini, terus ngenalin diri ke saya. Sayang nya ga lama kemudian bis jurusan yang saya tunggu2 datang. Saya langsung pamit ke dia buat duluan jalan.

Nah di situ ada juga bapak2 yang naek bareng saya. Di atas bis, bapak itu nanya ke saya "Dik, tadi pas mau naek bis, kamu ngobrol sama lambaiin tangan ke siapa? perasaan ga ada siapa2". Saya kira tuh orang becanda, saya bilang "Masa bapak ga liat cewe secantik ntu sih". Eh dia balik nanya "Cewe yang mana ya? dari tadi cuma kita berdua doang yang nunggu bis".

Saya tau bapak2 itu soalnya suka nunggu bis bareng juga. Saya bilang aja saya ngobrol sama anak cewek yang suka nunggu bis 6A bareng kita pak. Sontak tuh bapak malah kaget saya ngomong gitu. Terus dia bilang "Emang ga tau ya dik?". Saya bilang "Ga tau apa nya pak?". Terus bapak2 itu bilang "Anak cewek yang kamu ceritain itukan udah meninggal 1 Minggu yang lalu. Biasa nya dia satu angkot sama saya turunnya bareng buat nunggu bis. 1 minggu kemaren pas ngejar angkot dia keserempet motor terus kepelanting ke tengah jalan, pas ada truk lewat. Dia langsung meninggal di tempat. Wong saya sendiri liat pas kejadian nya", kata bapak itu.


source: http://cerita-misteri.reunion.web.id

Kisah Cinta

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.

Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Reo…………………………..

July “ Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan. July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.


Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita.




source: http://duniabaca.com

Istana 'Arsy

‘Arsy adalah bentuk mashdar dari kata kerja ‘arasya – ya‘risyu – ‘arsyan (عَرَشَ يَعْرِشُ عَرْشًا) yang berarti bangunan, singgasana, istana atau tahta.

Wujud 'Arsy

Menurut manhaj salaf, 'Arsy memiliki wujud yang teramat sangat besar, memiliki beberapa tiang yang menjadikan 'Arsy sebagai atap alam semesta. Wujud ini dicatat dalam beberapa hadits-hadits yang shahih. Saking besarnya ada malaikat yang memiliki sayap banyak, diperintahkan oleh Tuhan untuk terbang kemana saja yang ia kehendaki dan ia merasa tidak beranjak dari tempat semula ia terbang.

Allah berfirman kepada malaikat tersebut, "Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat." Malaikat itu diberikan 70.000 sayap. Kemudian, Allah menyuruh malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendaki Allah. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy. Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah itu.

“ 'Arsy yaitu singgasana yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para Malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta. 'Arsy juga merupakan atap seluruh makhluk.”[2]

Nabi Muhammad bersabda: "Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang Sahara yang luas, dan keunggulan 'Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang Sahara yang luas itu atas cincin tersebut."


Letak 'Arsy

Menurut syariat Islam, 'Arsy terletak di atas surga Firdaus yang berada dilangit ke-7. Keyakinan ini bersumber dari salah satu hadits Muhammad. Muhammad bersabda kepada sahabatnya yang bernama Abu Hurairah “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka mohon-lah kepada-Nya Surga Firdaus. Sesungguhnya ia (adalah) Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy Allah yang Maha Pengasih...”

Masih diriwayatkan dari Ibnu Abi 'Ashim, Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya ‘Arsy sebelumnya berada di atas air. Setelah Allah menciptakan langit (ke-7), ‘Arsy itu ditempatkan di langit yg ke-7. Dia jadikan awan sebagai saringan untuk hujan. Apabila tidak dijadikan seperti itu, tentu bumi akan tenggelam terendam air.”

Proses Pembentukan Pelangi



Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.


Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Semua artikel yang berada diblog ini merupakan dari beberapa sumber yang kami salin dari blog/web lain. Dibawah artikel yang kami terbitkan telah dicantumkan sumber/url artikel yang kami salin. Jika ada seseorang yang tidak mengizinkan artikelnya kami salin silahkan kirim email pemberitahuan dan artikelnya akan dihapus setelah diklaim verivikasi.