Jumat, 27 Januari 2012

Tangan Buntung Yang Mengetik

Kejadian ini saya alami saat saya masih kecil. Waktu itu saya kelas 1 SD (kalo tidak salah ingat). Saya punya 3 saudara yang usianya lebih tua (saya anak bungsu saat sebelum adik saya lahir). Karena rumah dinas kami berada tepat di hadapan Rumah Sakit Umum (Ayah seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit tersebut) maka kami biasa bermain-main di areal Rumah Sakit. Kami tinggal di kota kecil di daerah Jawa Tengah.

Saat kami sekeluarga pindah dari Palembang, rumah penduduk belum banyak. Bahkan di kawasan Rumah Sakit itu hanya ada 1 rumah penduduk. Dan Rumah dinas kami dibangun beberapa bulan sebelum kami pindah kesana. Sehingga kami sempat mengungsi ke Rumah Sakit untuk tinggal sementara sampai rumah kami siap digunakan.

Aku dan kakak-kakakku sering bermain petak umpet di areal rumah sakit. Kami biasa bermain dari sore hingga malam sambil menunggu Ayah selesai kunjungan dari kamar pasien. Terkadang kami masuk ke dalam kantor Ayah untuk sekedar ambil minuman di mesin pendingin kantor.

Saat itu aku dan kakakku yang ke-2 merasa haus karena habis bermain kejar-kejaran. Dia mengajakku untuk ke kantor Ayah mengambil minuman dingin. Sebenarnya kantor Ayah terdiri dari beberapa ruangan khusus untuk dokter spesialis, dan di sisi lainnya terdapat ruangan lebih besar untuk menampung beberapa staff administrasi. Di ruangan administrasi terdapat berbagai alat kantor, salah satunya adalah mesin ketik jaman dulu yang suaranya cukup nyaring bila digunakan.

Saat kami akan membuka pintu ruang kerja Ayah, kami mendengar suara mesin ketik yang berbunyi nyaring. Aku memandangi kakakku yang keheranan, "Masa malam-malam gini ada yang kerja sih?" ujarnya. Dia menggandengku untuk mengintip dari jendela yang terbuka kordennya. Sejujurnya kami agak takut saat itu. Aku merasakan tangan kakak gemetar kala menggandengku. Ruangan di dalam sangat gelap dan pintupun tertutup. Mana mungkin ada orang yang mau bekerja di waktu malam tanpa penerangan lampu. Namun suara mesin ketik itu masih terdengar di telinga kami.

Kakak berusaha mengintip dari luar jendela yang terbuka kordennya, akupun mengikuti. Kami agak kesulitan untuk membiasakan mata kami melihat dalam kegelapan. "Darimana ya asal suara itu" ujar kami heran. Karena tak satupun kami lihat ada manusia di antara meja-meja kerja di dalam sana. Kami terus mencari. Sampai akhirnya aku menemukan ada yang ganjil di salah satu mesin ketik dekat dengan lampu menuju ke toilet dalam.

Aku melihat ada sepasang tangan buntung sampai pergelangan sedang sibuk mengetik sesuatu disana. Aku tarik-tarik tangan kakakku seraya berkata "Kak..kak..itu disana...liat..liat kak!" sambil menunjuk kearah tangan tadi. Namun kakakku tidak bisa melihat apa yang aku maksud, "Mana? Mana?" ujarnya kebingungan. Mungkin karena kami terlalu berisik sepotong tangan tadi melayang dengan cepat dan langsung menutup korden yang semula terbuka di jendela tempat kami mengintip. Aku dan kakakku shock dengan kejadian itu. Lalu seketika itu ruangan administrasi menjadi sepi. Kami lari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat itu. Malamnya kami berdua seperti dibayangi tangan buntung yang melayang-layang. Hiiyyy...!!!

source: http://cerita-misteri.reunion.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua artikel yang berada diblog ini merupakan dari beberapa sumber yang kami salin dari blog/web lain. Dibawah artikel yang kami terbitkan telah dicantumkan sumber/url artikel yang kami salin. Jika ada seseorang yang tidak mengizinkan artikelnya kami salin silahkan kirim email pemberitahuan dan artikelnya akan dihapus setelah diklaim verivikasi.